Kumpulan Asuhan Keperawatan

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us

The Wedding My Sister

Jumat, 31 Oktober 2008

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN MASTOIDITIS

TINJAUAN TEORI


A. ASPEK TEORITIS KASUS
1.1. Pengertian
Mastoiditis adalah inflamasi mastoid yang diakibatkan oleh suatu infeksi pada telinga tengah, jika tak diobati dapat terjadi osteomielitis ( Kep.Medikal-Bedah : 348)

1.2.ETIOLOGI
Mastoiditis terjadi karena Streptococcus ß hemoliticus / pneumococcus. Selain itu kurang dalam menjaga kebersihan pada telinga seperti masuknya air ke dalam telinga serta bakteri yang masuk dan bersarang yang dapat menyebabkan infeksi traktus respiratorius. Pada pemeriksaan telinga akan menunjukkan bahwa terdapat pus yang berbau busuk akibat infeksi traktus respiratorius.

1.3.GEJALA KLINIS
Nyeri dan nyeri tekan di belakang telinga.
Bengkak pada mastoid.

1.5.PENATALAKSANAAN
Biasanya gejala umum berhasil, diatasi dengan pemberian antibiotik, kadang diperlukan miringotomi.
Jika terdapat kekambuhan akibat nyeri tekan persisten, demam, sakit kepala, dan telinga mungkin perlu dilakukan mastoidektomi.






B. ASPEK TEORITIS KEPERAWATAN

1.6. Pengkajian.
1. Biodata
Umur : Rata-rata usia yang terkena penyakit mastoiditis antara 6-13 bulan.
Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan sama-sama bisa terkena penyakit mastoiditis.
2. Keluhan Utama.
Nyeri di belakang telinga.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Sedang menderita otitis media akut / kronik.
4. Riwayat Penyakit Dahulu.
Pernah menderita otitis media akut, maupun kronik.
5. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola istirahat dan tidur
Nyeri yang diderita klien dapat mengakibatkan pola istirahat dan tidurnya terganggu.
b. Pola aktivitas
Nyeri yang dialami klien dapat membatasi gerak.
6. Pemeriksaan Anamnesis.
Otoskopi terlihat infeksi TT
7. Pemeriksaan Penunjang.
Periksa Darah
Foto Mastoid
Kultur Bakteri Telinga


DIAGNOSA
1.Nyeri akut yang berhubungan dengan bedah mastoid.
2.Risiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan mastoidektomi, pemasangan tandur, trauma bedah pada jaringan dan struktur sekitar.
3.Kurang pengetahuan tentang penyakit mastoid, prosedur bedah, dan perawatan pascaoperatif dan harapan.

PERENCANAAN
Diagnosa : Kurang pengetahuan tentang penyakit mastoid, prosedur bedah, dan perawatan pascaoperatif dan harapan.
Tujuan : - menurunkan ansietas pasien
- mengetahui tingkat ansietas pasien.
Kriteria Hasil : - individu akan menunjukkan bebas dari rasa taknyamanan.
- mengetahui faktor ansietas
1. Memberikan dorongan pada pasien untuk membahas setiap ansietas atau beban yang dirasakan.
Rasional : Menambah pengetahuan untuk mengatasi.ansietas.
2. Kolaborasi dengan ahli bedah otologi tentang prosedur bedah mastoidektomi
Rasional : Untuk mengangkat sebagian tulang sekitar mastoid dan pembuangan nanah.

Diagnosa : Nyeri akut yang berhubungan dengan bedah mastoid
Tujuan : Menunjukkan penurunan intensitas nyeri dan aktivitas terapeutik sesuai indikasi dan situasi individu.
Kriteria Hasil : Menghubungkan pengurangan nyeri setelah melakukan metode penurunan intensitas nyeri dan aktivitas terapeutik.
1. Kolaborasi dengan individu untuk menjelaskan metode apa yang dapat digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri.
Rasional : agar pasien merasa nyaman.
2. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan analgesik pada penurunan rasa nyeri yang optimal.
Rasional : dengan obat analgesik diharapkan nyeri berkurang.
3. Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi
Rasional : menambah pengetahuan pada pasien dan keluarga.



REFERENSI

Cody D. T. R., Taylor W. F. : Mastoidectomy for acquired active chronic suppurative otitis media : I. Acquired cholesteatoma.J. Cont. Educ. O.R.L., Alergy 40 : 15-31, 1978.
Diane C. Baughman, JoAnn C. Hackley : Keperawatan Medikal-Bedah : buku saku untuk Brunner dan Suddarth ; Jakarta : EGC, 2000

Tidak ada komentar: